Jangan Lupa Shalat Dua Rakaat di Maqam Ibrahim, Ini Keistimewaannya
Saat menunaikan ibadah haji ataupun umrah, Anda akan punya kesempatan untuk melihat banyak sekali tanda-tanda kebesaran Allah juga peninggalan zaman nabi. Baik di Masjidil Haram ataupun tempat-tempat lain di Kota Makkah dan Madinah. Salah satu peninggalan zaman nabi yang tak boleh Anda lewatkan adalah Maqam Ibrahim.
Image by Abdullah Shakoor from Pixabay
Tapi jangan salah, banyak yang menyangka bahwa Maqam Ibrahim merupakan makam atau kuburan dari Nabi Ibrahim. Padahal, ini merupakan anggapan keliru yang kerap terdengar di masyarakat. Kemudian, apakah itu Maqam Ibrahim?
Arti Dari Maqam Ibrahim
Menurut bahasa, ‘maqam’ berarti ‘pijakan’. Maqam Ibrahim adalah tempat pijakan berupa batu yang dipakai Nabi Ibrahim selama membangun Ka’bah. Seperti yang kita ketahui, Ka’bah merupakan bangunan yang dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail oleh perintah Allah, yang kini menjadi bangunan suci yakni kiblat bagi umat muslim saat menunaikan ibadah shalat.
Tentunya, keberadaan Maqam Ibrahim jadi sangat penting dalam proses pembangunan Ka’bah. Maqam Ibrahim menjadi peninggalan bersejarah yang cukup penting bagi umat Islam. Batu pada Maqam Ibrahim juga disebut sebagai salah satu dari batu yang diturunkan Allah dari surga, dan batu yang lain adalah Hajar Aswad.
Saat Nabi Ibrahim membangun Ka’bah, Nabi Ismail yang membantu memberikan bongkahan-bongkahan batu kepada ayahnya untuk diletakkan di bangunan Ka’bah. Semakin lama, bangunan itu semakin tinggi seperti yang dapat Anda lihat hingga sekarang. Dan, istimewanya Maqam ibrahim atau batu yang menjadi pijakan ini makin ikut meninggi seiring tingginya bangunan Ka’bah.
Maqam Ibrahim Dulu dan Sekarang
Begitulah sejarahnya, hingga Maqam Ibrahim ini akhirnya terdapat bekas tapak kaki Nabi Ibrahim di atas batu tersebut. Dulunya, tapaknya terlihat jelas tetapi seiring waktu karena banyak disentuh dan diusap oleh manusia maka tapak ini akhirnya menjadi tak begitu jelas. Ada yang menyebutkan ukuran tapak kaki tersebut masing-masing panjangnya 27 cm, dengan lebar 14 cm serta tinggi 10 cm.
Maqam Ibrahim dahulu menyatu dengan bangunan Ka’bah, yakni menempel di dinding Ka’bah di sebelah Hajar Aswad. Akan tetapi, seiring waktu letak Maqam Ibrahim berpindah tempat. Dan sekarang terpisah dari dinding Ka’bah, menjadi satu bangunan sendiri yang berjarak sekitar 10 meter sisi timur bangunan Ka’bah.
Dahulu, Maqam Ibrahim ini juga pernah berpindah posisi dari Ka’bah namun pasti kembali ke tempat asalnya atas kuasa dari Allah. Mengingat dahulu banyak batu yang dijadikan berhala oleh kaum jahiliyah, akan tetapi Maqam Ibrahim tidak pernah dijadikan berhala oleh mereka.
Saat memasuki Masjidil Haram, Anda akan langsung mengenali Maqam Ibrahim ini melihat tampilannya yang cukup mencolok perhatian dan berada di dekat Ka’bah. Maqam Ibrahim yang sekarang ditempatkan di sebuah bangunan kecil. Batu yang terdapat bekas tapak kaki Nabi Ibrahim itu telah dilapisi dengan perak dan ditempatkan dalam bangunan berbentuk sangkar burung yang berlapis warna keemasan.
Maqam Ibrahim Sebagai Tempat Shalat
Keutamaan lain dari Maqam Ibrahim yaitu Allah telah menjadikan Maqam Ibrahim menjadi tempat shalat sebagaimana disebutkan dalam Al Quran. Suatu hari, saat Nabi Muhammad SAW menunaikan haji dan menjalani thawaf, Umar bin Khattab pernah bertanya kepada Rasulullah,
”Apakah itu Maqam bapak kita (Nabi Ibrahim)?” Kemudian Rasulullah SAW menjawab, “Ya, itu ialah Maqam Ibrahim.”
Lalu Umar bertanya kembali, “Tidakkah kita menjadikan itu tempat untuk shalat?”
Kemudian Allah pun menurunkan ayat 125 dari surat Al Baqarah yang berbunyi, “Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim tempat untuk shalat.” Maka, sejak saat itu Rasulullah melaksanakan shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim tersebut setelah melakukan thawaf sebanyak tujuh kali putaran. Hal ini menjadi sunnah Nabi yang bisa Anda amalkan ketika melaksanakan haji dan umrah.
Dalam lanjutan ayat 126, ada doa yang diucapkan oleh Nabi Ibrahim di sekitar Maqam tersebut. Doanya sebagai berikut, “Ya Tuhan kami, jadikanlah kota ini negeri yang aman dan anugerahkan rezeki kepada penduduknya, di antaranya buah-buahan untuk mereka yang beriman kepada Tuhan, Hari Kemudian.” (QS. Al-Baqarah:126)
Selain itu, dalam ayat Al Quran yang lain Allah berfirman bahwa terdapat tanda-tanda yang nyata pada Maqam Ibrahim seperti ayat berikut:
“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) maka mereka aman.” (QS. Ali Imran: 96-97)
Sungguh, banyak keistimewaan yang terdapat pada Maqam Ibrahim ini. Jika Anda memiliki kesempatan untuk melaksanakan ibadah di tanah suci, jangan lewatkan untuk shalat sunnah serta memperbanyak doa di sana. Sebab, tempat ini menjadi salah satu tempat yang mustajab untuk memanjatkan doa. Berdoalah dengan kesungguhan hati, dengan penuh pengharapan, supaya Allah kabulkan setiap doa-doa Anda.
Itulah tadi pemaparan tentang Maqam Ibrahim. Jadi, jangan salah lagi ya! Maqam Ibrahim yang dimaksud di sini bukan makam atau kuburan yang biasa disebut dalam bahasa kita. Sebagai informasi lain bagi Anda, makam atau tempat dimakamkannya Nabi Ibrahim adalah di Hebron, Palestina. Sedangkan Maqam Ibrahim yang berada di Masjidil Haram atau di samping Ka’bah merupakan tempat pijakan Nabi Ibrahim AS ketika membangun Ka’bah bersama Nabi Ismail.
Nah, itulah sedikit informasi menarik tentang keistimewaan Maqam Ibrahim. Semoga Anda dan kita semua umat muslim di seluruh dunia bisa menyaksikan secara langsung peninggalan sejarah Nabi Ibrahim tersebut. Semoga Anda dimampukan untuk menunaikan ibadah haji dan umrah di Baitullah ya!